Laman

Minggu, 03 Maret 2013

Abu Bakar Ash-Siddiq


Setelah Rasulullah SAW wafat, maka kepemimpinan bagi umat islam dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin terdiri dari 4 orang yaitu : Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib. Abu Bakar lahir pada tahun gajah atau tahun 658 masehi. Nama asli Abu Bakar sebenarnya adalah Abdul Ka’bah. Dinamakan demikian karena kakak-kakak Abu Bakar meninggal saat masih bayi, dan ibunya berdoa ketika dia mendapatkan anak, maka anak tersebut akan mengabdi/
memelihara Ka’bah. kemudian oleh Rasulullah diganti menjadi Abdullah. Sedangkan nama Abu Bakar sebenarnya adalah nama gelar karena beliau merupakan orang pertama yang masuk islam dan ada juga yang mengatakan dipanggil Abu Bakar karena anak pertama yang hidup, karena Kakak-kakaknya meninggal saat masih bayi. Sedangkan tambahan Ash-Siddiq artinya yang membenarkan, karena beliaulah orang yang selalu membenarkan ajaran dan pengalaman Rasulullah SAW, salah satunya ketika Rasulullah melakukan Isra Miraj.

Ayahnya bernama Usman bin Tamim bin Murrah dengan gelar Abu Quhafah. Sedangkan ibunya bernama Salmah bin Sahroh. Abu Bakar termasuk keturunan Taim dari Bani Quraisy. Beliau termasuk dari golongan bangsawan. Setelah dewasa dia menjadi seorang pedagang. Karena dia cerdas, jujur dan disiplin, maka banyak pelanggan yang melarisi dagangannya, sehingga tabungannya banyak. Selain pandai berdagang, beliau juga cerdas dan luas pengetahuannya. Beliau juga ahli sastra, sejarah, diplomat dan politikus yang disegani dikalangan bangsa Quraisy. Dengan kecerdasan itu, dia mampu membedakan mana yang jelek dan mana yang buruk, sehingga beliau tidak menirukan kebiasaan kaumnya untuk bermabuk-mabukan dan berfoya-foya. Beliau memiliki sifat yang rendah hati, disiplin, keras, tegas dan jujur.

Sejak kecil Abu Bakar telah mengenal Nabi Muhammad SAW karena mereka sama-sama dari kaum Quraisy dan sama-sama bekerja sebagai pedagang. Selama keduanya kenal, mereka tidak pernah terjadi percekcokan yang merenggangkan hubungan keduanya. Ini yang juga menjadikan sifat Abu Bakar sangat terpuji. 

Pada awal perjuangan khalifah Abu Bakar banyak tantangan yang cukup banyak. Beliau mengikuti cara-cara Rasulullah dalam berdakwah, yaitu bukan dengan cara kekerasan melainkan dengan cara menjadikan musuh-musuhnya bersimpati. Beberapa orangg yang masuk islam karena jasa Abu Bakar antara lain.

  1. Usman bin Affan
  2. Sa’ad bin Waqqash
  3. Abdurahman bin Auf
  4. Thalhah bin Ubaidillah
  5. Zubair bin Awwam
  6. Abu Amir bin Jarrah

PENGANGKATAN ABU BAKAR SEBAGAI KHALIFAH
Setelah Rasulullah SAW wafat, maka semua umat islam sepakat menunjuk Abu Bakar sebagai Khalifah. Penunjukan Abu Bakar itu bukan tanpa alasan, Abu Bakar adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah SAW, sehingga ketika ada Nabi Muhammad SAW hampir dipastikan ada Abu Bakar Ash-Siddiq. Hubungan keduanya semakin erat ketika Rasulullah menikahi anak Abu Bakar, yaitu Asiyah. Pertimbangan lainnya juga berdasarkan sebagai berikut:
  • Abu Bakar lebih dituakan dan senior.
  • Beliau seorang yang dermawan dan bersedia menyumbangkan hartanya untuk kejayaan islam.
  • Abu Bakar disegani oleh bangsa quraisy karena tegas keras namun baik hati.
  • Otaknya cerdas.

Tidak hanya menjadi pemimpin tertinggi kaum muslim, beliau juga menjadi pemimpin tertinggi negara dan kepala pemerintahan. Semua umat islam berikrar untuk menetapkan Abu Bakar Ash-Siddiq sebagai Khalifah. Ikrar tersebut diberi nama Ikrar Saqifa, karena ikrar tersebut dilakukan disebuah tempat yang bernama Saqifa.

Karena kerendahhatian beliau, maka pada saat berpidato Abu Bakar mengatakan seperti berikut, “Wahai kaum muslimin, aku diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukan orang yang terbaik diantaramu. Namun jika aku dalam menjalankan tugasku baik, maka ikutilah aku. Tetapi jika aku salah, betulkanlah.Taatilah aku sepanjang aku mentaati Allah, jika tidak, kalian tidak perlu mentaatiku”

Selama kepemimpinan beliau, Islam berkembang sangat positif, Abu Bakar banyak memihak rakyat kecil dan menyumbangkan hartanya untuk kepentingan Islam. Karena jasanya itu Islam dapat berkembang hampir keseluruh Jazirah Arab. Karena gaya kepemimpinan beliau itu, tidak ada yang memusuhi dan dendam kepadanya kecuali orang-orang musyrik dan kafir. 

KEBIJAKAN KHALIFAH ABU BAKAR ASH-SIDDIQ
A. Memberantas Kaum Murtad dan Nabi Palsu
Semenjak wafatnya Rasulullah, karena lemahnya iman menyebabkan banyak kaum muslimin yang murtad. Mereka berusaha menyerang Kota Madnah. Namun sebelum itu terjadi, dibawah komando Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud, orang-orang murtad tersebut ditumpas

Selain harus menghadapi kaum murtab, Abu Bakar juga dihadapkan dengan munculnya Nabi palsu diantaranya : 
  1. Musailamah bin Kadzab, yang akhirnya ditumpas oleh umat islam dibawah komando Khalid bin Walid
  2. Tsulasihah bin Khuwailid, yang ahirnya ditumpas oleh umat islam dibawah komando Ikrimah
  3. Al-Aswad, yang akhirnya juga ditumpas dibawah komando Muhajirin bin Umaiyah


B. Memerangi Kaum Ingkar Zakat
Setelah wafatnya Rasulullah muncul juga golongan yang tidak lagi mau menzakatkan hartanya, karena mereka beranggapan bahwa tidak lagi memiliki kewajiban berzakat. Abu Bakar memerangi mereka karena zakat bukan hanya karena Rasulullah ketika masih hidup, namun itu perintah Allah SWT. 

C. Mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an
Karena pada saat peperangan, banyak para penghafal Al-Qur’an berguguran, menyebabkan tinggal sedikitnya para sahabat penghafal Al-Qur’an. Akhirnya Umar bin Khattab mengusulkan kepada Abu Bakar agar dilaksanakan pengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an. Awalnya gagasan tersebut ditolak oleh Abu Bakar karena Rasulullah tidak pernah memerintahkan hal tersebut. Namun karena Umar bin Khattab memberikan alasan yang rasional, maka Abu Bakar bersedia menerima gagasan tersebut.

Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut. Semula Zaid bin Tsabit juga menolak seperti halnya Abu Bakar, namun akhirnya juga menerima tugas tersebut. Zaid bin Tsabit dipilih karena dia adalah orang yang cerdas dan Rasulullah selalu memilih dia untuk menulis wahyu-wahyunya tersebut. Zaid bin Tsabit sangat berhati-hati dalam mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an, walaupun dia sudah sangat hafal dengan ayat-ayat tersebut. Ayat-ayat yang dikumpulkan tersebut disimpan di rumah Hafshah, putri Umar yang juga istri Rasulullah SAW. 

D. Perluasan Islam Keluar Jazirah Arab
Usaha Abu Bakar dalam memperluas ajaran islam harus ditempuh dengan jalan peperangan. Islam harus berperang melawan Romawi Timur dan Persia. Islam berusaha memperluas wilayah di daerah Homs, Syria, Palestina, Damaskus dan Yordania yang saat itu berada dibawah kekuasaan kekaisaran Romawi Timur. Serta Irak yang merupakan bagian dari kerajaan Persia. 

Pasukan islam dibawah komando Panglima Abu Ubaidah dipersiapkan untuk melakukan jihad melawan Pasukan Romawi, sedangkan Khalid bin Walid memimpin pasukan untuk menyerang Irak. Khalid bin Walid ketika sampai di Hafirah mengirimkan surat kepada Raja Persia bernama Hurmuz untuk masuk Islam, namun dibalas dengan mengirimkan pasukan untuk berperang. Kedua belah pihak akhirnya berperang dan Hurmuz mati terbunuh. Khalid bin Walid memerintah Irak selama 1 tahun 2 bulan, Rakyatnya pun makmur sejahtera dan banyak orang Persia yang akhirnya memeluk agama islam. 

Tidak semua peperangan dapat dimenangkan dengan mudah. Kaisar Heraklius telah mempersiapakan 240.000 pasukan untuk menghadang pasukan islam. Akhirnya Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Walid yang berada di Irak untuk bergabung membantu pasukan yang ada di Yarmuk. Saat perang Yarmuk berkecamuk. Datang kabar bahwa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq telah meninggal. Khalid bin Walid merahasiakan terlebih dahulu dari pasukan muslim, hingga datang ketika pasukan muslim yang hanya berjumlah 45.000 pasukan berhasil mengalahkan pasukan Romawi yang berjumlah 240.000 pasukan pada perang Yarmuk.

ABU BAKAR WAFAT
Abu Bakar Wafat pada tanggal 12 Jumadil Akhir 13 H, bertepatan dengan tanggal 12 Agustus 634 M. Beliau dimakamkan disisi makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi, Madinah. Abu Bakar berwasiat agar Umar bin Khattab yang menggantikannya sebagai Khalifah, wasiat tersebut bertujuan agar tidak ada perpecahan dikalangan umat islam.

1 komentar:

  1. Maaf, itu kelahiran Abu Bakar mohon dibetulkan

    BalasHapus